Sabtu, 21 April 2012

Sahabatku.

-->

Sahabatku,
Hidup ini terus berlanjut
selama Tuhan masih berkenan
Wisma Salam 1991
menganugerahkan nafas kesegaran
kedalam tubuh dan jiwa.

Betapa bahagianya bila di dalam hidup ini
Kita selalu bersaudara.
Meski ada derita, panas, dingin, sakit
Tetapi matahari selalu bersinar terang
atau bulan menyejukkan malam bersama kabut
Dan senyummu yang tulus
Meneduhkan gelora hatiku.

Keunikan dirimu menghiasi alam
dan senandungmu menyemarakan padang belantara
bersama aneka siulan burung
dan decak hiruk-pikuk jari-jemari belalang
pada rumput-rumput kering

Sahabatku!
Senyummu membekas pada kenanganku
kala itu engkau tergolek di atas tikar pandan
di bawah naungan rimbun jambu mete
dibelai hembusan bayu lereng gunung musim kemarau
Dan matamu teduh seteduh birunya lautan teduh.

Sahabatku!
Kita bersaudara.
Suku, warna kulit, bahasa, bukan lagi pemisah
Tuhan mempersatukan kita.
Engkau saudaraku.

Sahabatku
Aku tahu
Engkau pun tahu
Raga dapat berpisah
Tapi jiwa tetap satu
Tawamu,,.tawaku...
Tangisku... tangismu
Engkau masih ada di jiwa ini
Karena engkau
Sahabatku.

 (roy)

                                                           Bumi Perkemahan Gunung Pati, Oktober 1989.

-->